Lompat ke isi

Yehezkiel 19

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yehezkiel 19
Kitab Yehezkiel 30:13–18 pada suatu naskah bahasa Inggris dari awal abad ke-13, MS. Bodl. Or. 62, fol. 59a. Teks bahasa Ibrani disalin sebagaimana dalam kodeks bahasa Latin. Terjemahan bahasa Latin ditulis di bagian marjin.
KitabKitab Yehezkiel
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
26

Yehezkiel 19 (disingkat Yeh 19) adalah bagian dari Kitab Yehezkiel dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi (dan juga imam) Yehezkiel bin Busi, yang turut dibawa ke dalam pembuangan oleh Kerajaan Babilonia pada zaman raja Yoyakhin dari Kerajaan Yehuda dan raja Nebukadnezar dari Babel sekitar abad ke-6 SM.[1][2]

  • Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
  • Pasal ini dibagi atas 14 ayat.
  • Berisi firman TUHAN yang diterima oleh Yehezkiel mengenai ratapan tentang raja-raja Israel (terutama raja-raja terakhir Yehuda).
  • Ratapan ini menyamakan raja terakhir Yehuda dengan seekor singa dalam kurungan dan bangsa itu dengan pohon anggur yang rusak.[3]

Naskah sumber utama

[sunting | sunting sumber]
Bangsa-bangsa menyerukan: Singa mengamuk! akhirnya ia terjebak dalam pelubang mereka; mereka mengelikir dia dan menggiringnya ke Mesir.[4]

Raja Yoahas muda (lihat 2 Raja–raja 23:31–34) memerintah selama tiga bulan; kemudian ditawan ke Mesir di mana akhirnya ia wafat.[3]

Ia dikurung dalam kandang, sambil dikelikir, dibawa ke hadapan raja Babel dan dimasukkan dalam penjara, supaya suaranya jangan kedengaran lagi di atas gunung-gunung Israel.[5]

Sebutan ini mengacu kepada raja Yoyakhin atau Zedekia; keduanya dibawa tertawan ke Babel (lihat 2 Raja–raja 24:8–25:7).[3]

Maka keluarlah api dari cabangnya yang memakan habis ranting dan buahnya, sehingga tiada lagi padanya cabang yang kuat dan tiada tongkat kerajaan." Ini adalah ratapan dan sudah menjadi ratapan.[6]

Singa betina (Israel, lihat Yehezkiel 19:1–2) di sini dilukiskan sebagai pohon anggur berbuah yang dicabut dan ranting-rantingnya dibakar; yang sisa ditanam kembali di padang gurun (yaitu pembuangan di Babel).[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ (Indonesia) Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
  2. ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2. Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN 9789794150431
  3. ^ a b c d The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  4. ^ Yehezkiel 19:4
  5. ^ Yehezkiel 19:9
  6. ^ Yehezkiel 19:14

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]